Minggu, 27 Maret 2011

tulang


Tulang merupakan penyusun rangka tubuh. Tulang memiliki pembuluh darah dan saraf sendiri. Secara histologi, terdapat dua macam tulang, yaitu tulang kompak dan tulang bunga karang
1.Tulang Kompak
Tulang kompak di sebelah luarnya diliputi oleh periosteum dan disebelah dalamnya oleh endosteum yang berbatasan dengan sumsum tulang. Periosteum berupa jaringan ikat padat tidak teratur. Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama dengan periosteum hanya lebih tipis. Berbatasan dengan periosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial luar (lamela periosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang tersusun sejajar dengan permukaan luar tulang, sedangkan berbatasan dengan endosteum terdapat lamela tulang sirkumferensial dalam (lamela endosteum) yang terdiri atas lamela tulang yang sejajar dengan permukaan dalam tulang. Pada tulang kompak dikenal sistem Havers. Sistem Havers dibangun oleh saluran Havers yang dikelilingi oleh lamela Havers secara konsentris. Diantara lamela havers terdapat rongga-rongga kecil yang disebut lakuna, tempat osteosit.
Kanalikuli adalah saluran-saluran halus dalam matriks, merupakan tempat uluran sitoplasma osteosit. Diantara Sistem Havers tedapat lamela tulang yang susunannya tidak teratur disebut lamela intersisial. Lakuna juga terdapat diantara lamela intersisial, lamela tulang sirkumferensial luar dan lamela sirkumferensial dalam.
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.
Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.
2. Tulang Bunga Karang
Tulang bunga karang tidak mempunyai Sistem Havers. Tulang ini terdiri atas trabekula tulang yang bercabang dan beranastomosa. Diantara trabekula tulang terdapat sumsum tulang. Pada tulang ini terdapat lamela tuylang, tapi tidak tersusun konsntris seperti pada tulang kompak. Lakuna terdapat di natara lamela tulang.
Pada permukaan tulang terdapat deretan osteoblast yang tersusun menyerupai epitel selapis. Osteoblast yang aktif mensintesa matriks, berbentuk kubusw, sedangkan osteoblast yang keaktifannya menurun berbentuk pipih. Pada tulang yang sedang mengalami pertumbuhan, terdapat sel besar yang berinti banyak (osteoklast) yang berfungsi meresorpsi tulang. Di sekitar tulang yang sedang mengalami pertumbuhan ini terdapat jaringan mesenkim.
RAWAN
Rawan dari tulang terdiri atas sel, serabut dan substansi dasar. Sel yang tedapat pada rawan disebut kondroblast dan kondrosit. Rawan tidak memiliki memiliki pembuluh darah dan saraf sendiri. Terdapat tiga jenis rawan yaitu :
1. Rawan hialin : matriksnya mengandung serabut kolagen. Disebelah luar diliputi oleh jaringan ikat padat tidak teratur (perikondrium). Diantara perikondrium dan rawan sebenarnya terdapat daerah kondrogenik. Di daerah ini fibroblast berubah menjasi kondroblast. Di daerah rawan sebenarnya, kondroblast berubah menjadi kondrosit dan terkurung oleh matriks rawan. Rongga-rongga dalam matriks rawan disebut lakuna. Matriks pada daerah rawan sebenarnya berbeda-beda. Matriks yang melapisi lakuna, bersifat basofil kuat mengikat zat warna disebut kapsula. Matriks teritorial adalah matriks yang terdapatdi sebelah luar kapsula, kurang basofil sehingga berwarna lebih muda. Matriks yang terdapat diantara matriks teritorial, yang berwarna paling terang disebut matriks interteritorial.
2. Rawan Elastin : pada matriks rawan elastin terdapat banyak serabut elastin selain serabut kolagen. Serabut elastin pada daerah kondrogenik masih sedikit dan merupakan serabut yang halus yang tersusun jarang-jarang. Makain ke daerah rawan sebenarnya serabut elastin tersusun rapat-rapat satu sama lain, bercabang, dan beranastomosa.
3. Rawan serabut : perbedaannya dari rawan hialin dan elastin adalah matriks ekstraselulernya banyak sekali, sehingga sel-sel rawan letaknya berjauhan satu dengan yang lain dan jumlahnya relatif lebih sedikit. Rawan serabut tidak memiliki perikondrium. Selain jumlah, ukuran selnya juga lebih kecil dari kondrosit pada rawan hialin dan rawan elastin. Letak kondrosit dapat sendiri-sendiri, berkelompok, dan seringkali tersusun dalam deretan sel-sel. Rawan serabut agak sukar dibedakan dari jaringan ikat padat karena serabut kolagennya yang banyak.
Ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya serba mungil. Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semuanya membesar termasuk tulang kita.
Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.

1. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.
Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit.

Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
a.1. Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.

hyaline_cart.jpg
a.2. Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.
bone14.gif
a.3.Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.

Jaringan ikat atau penyokong

Fungsi:
- menghubungkan satu jaringan dg jaringan lain
- mengikat, melekatkan/menghubungkan berbagai alat
- mengisi & menyokong tubuh


Ciri-ciri:
- letak sel2 jaringan ikat tdk berhimpitan, jk berhubungan hanya pd ujung protoplasmanya
- memiliki komponen intraseluler/matriks
- bentuk sel tdk teratur, sitoplasma bergranula & inti sel menggelembung.
Jaringan ikat terdiri:
a. Jaringan ikat padat
Tersusun atas serabut kolagen putih & elastin, yg liat & kuat; matriks rapat/padat, ex: tendon, ligamen, fasia.
b. Jaringan ikat longgar
Tersusun banyak macam sel: fibroblas/fibrosit, sel plasma, makrofag, sel darah putih, serabut kolagen & elastin; matriks longgar. ex: diantara & di sekitar organ, pembuluh darah, dibawah kulit.


c. jaringan lemak/adipose
Bentuk longgar, tersusun dr sel2 lemak yg berdinding tipis & di dalamnya tdpt rongga yg penuh tetes lemak. ex: dibawah kulit, sekitar ginjal, bantalan persendian, & dlm sumsum tulang panjang.


d. Jaringan tulang
Merupakan jaringan penyokong, menegakkan tubuh. Sel2nya disebut: osteosit, berada dlm lakuna. Matriks mengalami pengapuran/kalsifikasi yg mengandung Ca-karbonat & Ca-fosfat; shg keras & kuat. Proses penulangan disebut: ossifikasi.
Meliputi jaringan tulang kompak dan spons.


e. jar tulang rawan/kartilago
Termasuk jaringan penyokong. Selnya disebut: kondrosit, berada dalam lakuna. Matrik elastis dan padat oleh sel2 rawan di dlm rongga matriks. Pd anak berasal dr jaringan ikat embrional/mesenkim & orang dewasa dibentuk dr selaput rawan/perikondrium. Dibedakan menjadi: kartilago hialin (trachea, permukaan tulang sendi), fibrosa (cakram antar ruas tulang belakang, simfisis pubis) & elastis (daun telinga, epiglotis, laring, pmbuluh eustachia)


f. Jaringan darah
Komponen: eritrosit, leukosit, trombosit, plasma darah. Fungsi: mengangkut sari makanan, hasil metabolisme, imunitas & pembekuan darah.


g. jaringan limfe
Komponen: limfosit, granulosit; berada dlm cairan limfe (t'diri air, glukosa, lemak & garam). Beredar dlm pembuluh limfe,& dpt keluar dr pembuluh limfe membasahi rongga2 jaringan antar sel. Fungsi: mengangkut lemak, protein & cairan jaringan.

Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang, Osteosit: sel-sel tulang dewasa, Osteoklas : sel-sel penghancur tulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar