Rabu, 30 Maret 2011

Rupiah Coba Kembali Dekati Level 8.700

Rupiah Coba Kembali Dekati Level 8.700

TEMPO Interaktif, Jakarta - Adanya permintaan dolar Amerika Serikat (AS) dari korporat menjelang akhir bulan membuat rupiah masih belum mampu menyentuh level 8.700. Bank Indonesia (BI) yang juga belum mau mata uangnya menguat terlalu cepat menjadi ganjalan bagi apresiasi rupiah.
Nilai tukar rupiah pagi ini pukul 9:10 WIB ditransaksikan di level 8.710, yang berarti kembali menguat 10 poin (0,11 persen) dari penutupan kemarin.

Naiknya harga saham di Wall Street dan harga komoditas membuat dolar AS kembali melemah terhadap mata uang utama dunia. Indeks dolar AS yang menggambarkan pergerakannya terhadap enam mata uang rival utamanya kembali turun 0,104 poin (0,14 persen) ke level 76,014.

Dolar Singapura pagi ini menguat 0,34 persen, won Korea Selatan terapresiasi 0,14 persen, dolar Taiwan menguat 0,12 persen,serta bath Thailand juga menguat 0,02 persen. Sedangkan ringgit Malaysia turun 0,02 persen dan yuan Cina juga terdepresiasi tipis 0,003 persen terhadap dolar AS.

Analis ekonomi dari PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengemukakan, indeks hari ini berpeluang menguat seiring membaiknya bursa saham dan mata uang Asia pagi ini. Rupiah diprediksikan hari ini akan menguat kekisaran antara 8.700 hingga 8.710 per dolar AS .

Menguatnya bursa domestik dan bursa regional tidak mampu mendorong apresiasi rupiah. Namun, bursa Asia ditutup menguat kemarin dan berlanjut hari ini memberikan sentimen positif bagi rupiah untuk kembali mendekati level 8.700 per dolar AS.

Pada transaksi kemarin nilai tukar rupiah ditutup dilevel 8.720, atau melemah 9 poin dari posisi sehari sebelumnya di 8.711 per dolar AS.

VIVA BUDY KUSNANDAR

Hari Ini, Sidang Pelaku Kerusuhan Temanggung Digelar

Hari Ini, Sidang Pelaku Kerusuhan Temanggung Digelar

TEMPO Interaktif, Semarang - Ratusan aparat kepolisian melakukan penjagaan di kawasan Pengadilan Negeri Semarang untuk menjaga proses persidangan perdana 25 terdakwa kerusuhan Temanggung yang digelar hari ini.

Anggota polisi itu tampak bersiaga baik di dalam maupun di luar komplek PN Semarang. Tak hanya polisi yang berseragam, sejumlah polisi berpakaian sipil juga tampak banyak berseliweran di sekitar lokasi persidangan.

Halaman di depan kantor Pengadilan yang biasanya digunakan untuk parkir kendaraan, juga dikosongkan. Yang ada hanya sejumlah aparat kepolisian yang berjaga dengan peralatan dan persenjataan lengkap. Sedangkan di pintu masuk juga ada aparat yang memeriksa satu per satu pengunjung.

Ketatnya penjagaan di PN Semarang untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menyusul adanya informasi yang menyebut ada ribuan pengunjung dalam persidangan 25 terdakwa kerusuhan Temanngung.

Untuk mengadil terdakwa, PN Semarang menunjuk enam majelis hakim yang terdiri dari 18 hakim. Persidangan kasus kerusuhan ini akan digelar serentak dengan menggunakan seluruh ruang sidang. Persidangan pekara ini akan digelar setiap hari Kamis.

Untuk menyidang pekara ini, jaksa penuntut menyiapkan tujuh berkas surat dakwaan untuk 25 terdakwa. Dari jumlah itu, sebanyak 23 terdakwa dijerat Pasal 170 KUHP tentang perusakan dan pengeroyokan secara bersama-sama. Sedangkan dua terdakwa, yakni Syihabudin dan Lutfi Hakim Azis dijerat melanggar Pasal 160 KUHP tentang penghasutan.

Kerusuhan Temanggung terjadi pada 8 Februari lalu di Pengadilan Negeri Temanggung karena dipicu ketidakpuasan massa atas vonis lima tahun kepada Antonius Bawengan, pelaku penistaan agama. Massa merusak dua gereja dan fasilitas sekolah milik yayasan Kristen. Polisi kemudian menangkap 25 orang dalam kasus kerusuhan tersebut.

Rofiuddin

Selama 3 Tahun Melinda Kuras Uang Nasabah

Selama 3 Tahun Melinda Kuras Uang Nasabah
TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Relationship Manager Citibank yang juga tersangka pencurian dan penggelapan dana nasabah, Inong Melinda alias Melinda telah bekerja di bank tersebut selama 20 tahun.
Menurut Juru Bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, karena Melinda sudah paham dengan pekerjaannya, istri pemain bintang iklan itu pun menggunakan kepintarannya dalam mengambil uang nasabah. "Dia sudah menggelapkan dana nasabah selama 3 tahun," kata Anton di kantornya, Kamis (31/3).

Kejahatan Melinda terungkap dua pekan lalu. Saat itu, tiga nasabah Citibank yang merasa dananya berkurang, melapor ke pihak bank. Mendapat laporan raibnya uang sebesar Rp 17 miliar, Citibank pun melapor ke Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri.

Selama tiga tahun mengambil uang itu, Melinda tidak bekerja sendiri. Dia dibantu oleh beberapa rekannya, satu di antarnya adalah Dwi, seorang teller Citibank. "Ada dugaan masih ada pemain lain, masih kami dalami," ujarnya.

Uang yang ditilep semuanya dinikmati oleh Melinda. Menurut Anton selain untuk membeli mobil Hummer yang dikendarai suaminya, Andika Gumilang dan mobil Mercedes Benz yang digunakan anaknya, Milanda mengalirkan duit itu ke perusahaan miliknya.


Polisi menangkap Melinda, Rabu pekan lalu. Dalam penangkapan ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti dokumen untuk transaksi, mobil Hummer, dan Mercedes Benz.

CORNILA DESYANA

Menteri Luar Negeri Libya Membelot ke Inggris

Menteri Luar Negeri Libya Membelot ke Inggris

TEMPO Interaktif, London - Menteri luar negeri Libya, Moussa Koussa, salah seorang penasihat dekat Muammar Qadhafi dan bekas kepala dinas intelijen, Rabu (30/3), dikabarkan membelot ke Inggris.
Menurut teman dekatnya, langkah nekad itu dilakukan karena dia tak tahan terhadap pasukan keamanan Qadhafi yang membunuhi warga sipil.

Kabar pembelotan Koussa dibenarkan oleh kantor kementerian luar negeri Inggris. "Dia ke sini atas kemaunnya sendiri dan telah meninggalkan posnya," ujar juru bicara kantor kementerian luar negeri.

Koussa merupakan anggota kelompok dalam Qadhafi paling senior yang membelot. Peristiwa ini merupakan titik balik paling buruk bagi pemimpin Libya yang telah berkuasa selama 41 tahun di Afrika Utara.

Dia juga berjasa saat memimpin perundingan dengan pemerintah Inggris dalam pembebasan warganya yang dituduh meledakkan pesawat di Lockerbie pada 1988. Setelah mundur dari jabatannya sebagai menteri luar negeri, Inggris berharap pembelotan Koussa diikuti pejabat lainnya.

Koussa tiba di lapangan terbang Farnborough di selatan Inggris dalam pengawalan intelejien dan pejabat kementerian luar negeri Inggris usai terbagn dari Tunisia.

Noman Benotman, sahabat dekatnya, mengatakan bahwa Koussa benar-benar membelot.

"Dia tak happy atas semua itu. Dia tidak setuju serangan terhadap penduduk sipil," ujarnya. "Dia sedang mencari perlindungan di Inggris dan berharap dia akan mendapatkan perlakuan baik."

Kabar kepergian Koussa dibantah pemerintah Libya. Pemerintah Qadhafi menyatakan bahwa dia sedang melakukan perjalanan diplomatik. Libya juga menolak kabar yang dilansir kantor berita Tunisa yang melaporkan Koussa telah terbang ke London setelah berkunjung ke Tunisia.

Dalam pemberitaannya, kantor berita Tunisia TAP, Senin (28/3), melaporkan Koussa berkunjung ke Tunisia dari Libya. Berita itu disusul kabar, Rabu (30/3), yang menyebutkan dia meninggalkan Tunisia dari lapangan terbang Djerba menuju Inggris.

Koussa arsitek sekaligus penyelamat Libya dari pergaulan internasional saat negeri itu mendapatkan sanksi dunia. Atas kebijakan luar negerinya, Libya diterima oleh komunitas dunia.

Selasa, 29 Maret 2011

darah dan jantung

1. Komponen peredaaran darah: pembuluh darah, jantung dan darah
Darah membawa bahan-bahan terlarut – terutama oksigen dan bahan-bahan bergizi – serta berbagai hormon, enzim, garam, dan vitamin. Darah mengangkat produk-produk buangan, termasuk karbon dioksida terlarut dan panas.
Sel darah merah mengangkut oksigen. Oksigen terikat pada hemoglobin, besi yang mengandung molekul protein sel darah merah. Tiap molekul hemoglobin mengandung empat atom besi, yang menyatukan secara longgar dan dapat dibalik dengan empat molekul oksigen. Molekul-molekul hemoglobin dapat bereaksi secara serempak dengan oksigen dan karbon dioksida. Hemoglobin memiliki afinitas karbon monoksida (CO) yang tinggi, yang menggunakan ruang bila tidak digunakan oleh oksigen; sifat ini menjelaskan toksisitas CO.
2. Perbedaan peredaran darah sistemik dan paru:
Peredarah darah sistemik Peredaran darah paru
peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Peredaran darah besar dimulai dari bilik kiri jantung menuju ke tubuh bagian atas dan bagian bawah dengan membawa oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Selanjutnya, darah masuk kembali ke jantung melalui serambi kanan dengan membawa karbon dioksida.
Pada sistem peredaran darah besar, ada suatu sistem peredaran darah yang disebut sistem porta hepatica. Dalam sistem porta ini, sebelum darah kembali ke jantung darah terlebih dahulu masuk ke dalam hati untuk dibersihkan dari racun-racun yang diserap oleh usus halus. Selanjutnya, darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena).
peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Peredaran darah kecil dimulai dari bilik kanan jantung, mengangkut karbon dioksida menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Itulah sebabnya darah yang berasal dari paru-paru kanan dan kiri kaya akan oksigen. Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui serambi kiri.

3. Persyarafan jantung
PERSARAFAN JANTUNG
A. Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan saraf autonom yang disebut pleksus cardiacus yang terletak di bawah arcus aortae. Saraf simpatis berasal dari bagian servikal dan torakal dari pleksus simpatik dan persarafan parasimpatis berasal dari nervus vagus.
B. Serabut-serabut postganglionik simpatis berakhir di nodus sinuatrial, nodus atrioventrikularis, serabut-serabut otot jantung, dan arteri koronaria.perangsangan serabut-serabut ini menghasilkan akselerasi kerja otot jantung, meningkatnya daya kontraksi otot jantung, dan dilatasi arteri koronaria.
C. Serabut-serabut postganglionik parasimpatis berakhir pada nodus sinuatrial, nodus AV, dan arteri koronaria. Perangsangan saraf parasimpatis mengakibatkan berkurangnya denyut dan daya kontraksi jantung serta konstriksi arteri koronaria.
D. Serabut-serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatis membawa impuls saraf nyeri apabila suplai darah ke miokardium terganggu. Serabut-serabut yang berjalan bersama nervus vagus ini mempunyai peranan dalam refleks kardiovaskular.
E. Persarafan jantung berasal dari pleksus cardiacus: anyaman saraf pada permukaan bawah lengkung aorta. Anyaman saraf terdiri dari:
 Saraf simpatik dari truncus simpatikus, mempercepat kerja jantung
 Saraf parasimpatik dari nervus vagus, memperlambat kerja jantung
 Plexus cardiacus 2 pleksus, yaitu (1) Pleksus cardiacus profundus (di daerah dekat bifurcation trachea) yang berasal dari nervus vagus kanan dan kiri; (2) Pleksus cardiacus superficial (pada arkus aorta) yang berasal dari trunkus simpatikus dan dari nervus vagus kanan dan kiri

theory evolution

CHAPTER I
INTRODUCTION



A. Background
Since time immemorial man has always questioned the origin of life and himself. Answers to these questions while there are three alternatives, namely the creation, transformation, or evolutionary biology. Definition of biological evolution vary depending on the biological aspects of the review. Some definitions which are common in biology books, among others: the evolution of living beings are the changes experienced by living beings gradually over a long time and lowered, so that over time can form a new species: evolution is the change in frequency genes in populations over time; and adaptive evolution is the changing character of the population from time to time. The evolution has been to unite all branches of biology.
Idea about the occurrence of biological evolution have long been the thinking man. However, among the various theories of evolution that has been proposed, it appears that Darwin's theory of evolution by most to the theory. Darwin (1858) proposed two main theories of species alive today come from previous living species, and evolution occurred through natural selection. The development of the theory of evolution is very interesting to follo based on the pattern of evolution is gradual, based on the direction of adaptation are divergent and based on the result it self always begins with the formation of a new variant.
In its development, Darwin's theory of evolution was challenged (especially from religious groups, and which adopts the theory of creation - Universal Creation), support and enrichment-enrichment. So, the theory itself also evolved so that the theory of biological evolution that we now know with the label "Neo Darwinian" and "Modern Synthesis", is not as pure as that proposed by Darwin. Various terms below is the result of enrichment, which reflects the struggle of ideas and scientific arguments about the theory of evolution: based on the speed of evolution (evolution and the evolution of quantum quasi); based on the pattern (gradual evolution, punctual evolution, and evolution saltasi) and based on the product scale (macro-evolution and micro-evolution).
Topic to be discussed below covers developments and the implications of Darwin's theory of evolution from Darwin's theory of biological evolution on our perspective of the existence of beings and the universe.
B. Purpose
All mortal life made up of cells. Based on fossil evidence found, the cell has existed billions of years ago. However, the question is when and how early life began. We want you to know that the scientists are trying to find answers about the origin of life. From the experiments that have been made, produced several theories.




















CHAPTER II
DISCUSSION



A. History of Evolution’s theory
The roots of naturalistic thinking on biology can be dated to at least the 6th century BCE, with the Greek philosopher Anaximander. Early Christian Church Fathers and Medieval European scholars treated the Genesis creation myth as allegory and believed that natural organisms were unstable and capricious, but the Protestant Reformation inspired Biblical literalism and a natural theology in which species were static and fixed. As emerging science explored mechanical philosophy in the 18th century, proto-evolutionary ideas were set out by a few natural philosophers such as Pierre Maupertuis in 1745 and Erasmus Darwin in 1796.
The word evolution itself (from the Latin evolutio, meaning "to unroll like a scroll") was initially used to refer to embryological development; its first use in relation to development of species came in 1762, when Charles Bonnet used it for his concept of "pre-formation", in which females carried a miniature form of all future generations. The term gradually gained a more general meaning of growth or progressive development. The first published modern use of the word has been attributed to the Edinburgh New Philosophical Journal in 1826, edited by Robert Jameson but arguably authored by Robert Edmond Grant.
The Bible-based Ussher chronology of the 1650s had calculated creation at 4004 BC, but by the 1780s geologists assumed a much older world. Wernerians thought strata were deposits from shrinking seas, but James Hutton proposed a self-maintaining infinite cycle. Georges Cuvier's paleontological work in the 1790s established the reality of extinction, which he explained by local catastrophes, followed by repopulation of the affected areas by other species. He held that species were fixed, and marginalised the ideas of the biologist Jean-Baptiste Lamarck about transmutation of species which were only taken up by radicals.
Geologists such as Adam Sedgwick adapted Cuvier's catastrophism to show repeated worldwide annihilation and creation of new fixed species adapted to a changed environment, initially identifying the most recent catastrophe as the biblical flood. In opposition to this view, Charles Lyell adapted Hutton's concept into a stricter uniformitarianism which strongly influenced the young geologist Charles Darwin during the Beagle expedition. Darwin initially followed Lyell's idea of repeated "centres of creation" of fixed species, but questioned Lyell's views and in 1836, near the end of the voyage, he expressed doubts that species were fixed. Darwin formulated his idea of natural selection in 1838 and was still developing his theory in 1858 when Alfred Russel Wallace sent him a similar theory, and both were presented to the Linnean Society of London in separate papers. At the end of 1859, Darwin's publication of On the Origin of Species explained natural selection in detail and presented evidence leading to increasingly wide acceptance of the occurrence of evolution.
Debate about the mechanisms of evolution continued, and Darwin could not explain the source of the heritable variations which would be acted on by natural selection. Like Lamarck, he still thought that parents passed on adaptations acquired during their lifetimes, a theory which was subsequently dubbed Lamarckism. In the 1880s, August Weismann's experiments indicated that changes from use and disuse were not heritable, and Lamarckism gradually fell from favour. More significantly, Darwin could not account for how traits were passed down from generation to generation. In 1865 Gregor Mendel found that traits were inherited in a predictable manner. When Mendel's work was rediscovered in the 1900s, disagreements over the rate of evolution predicted by early geneticists and biometricians led to a rift between the Mendelian and Darwinian models of evolution.
Yet it was the rediscovery of Gregor Mendel's pioneering work on the fundamentals of genetics (of which Darwin and Wallace were unaware) by Hugo de Vries and others in the early 1900s that provided the impetus for a better understanding of how variation occurs in plant and animal traits. That variation is the main fuel used by natural selection to shape the wide variety of adaptive traits observed in organic life. Even though Hugo de Vries and other early geneticists rejected gradual natural selection, their rediscovery of and subsequent work on genetics eventually provided a solid basis on which the theory of evolution stood even more convincingly than when it was originally proposed.
The apparent contradiction between Darwin's theory of evolution by natural selection and Mendel's work was reconciled in the 1920s and 1930s by evolutionary biologists such as J.B.S. Haldane, Sewall Wright, and particularly Ronald Fisher, who set the foundations for the establishment of the field of population genetics. The end result was a combination of evolution by natural selection and Mendelian inheritance, the modern evolutionary synthesis. In the 1940s, the identification of DNA as the genetic material by Oswald Avery and colleagues and the subsequent publication of the structure of DNA by James Watson and Francis Crick in 1953, demonstrated the physical basis for inheritance. Since then, genetics and molecular biology have become core parts of evolutionary biology and have revolutionised the field of phylogenetics.
In its early history, evolutionary biology primarily drew in scientists from traditional taxonomically oriented disciplines, whose specialist training in particular organisms addressed general questions in evolution. As evolutionary biology expanded as an academic discipline, particularly after the development of the modern evolutionary synthesis, it began to draw more widely from the biological sciences. Currently the study of evolutionary biology involves scientists from fields as diverse as biochemistry, ecology, genetics and physiology, and evolutionary concepts are used in even more distant disciplines such as psychology, medicine, philosophy and computer science.
In the 21st century, current research in evolutionary biology deals with several areas where the modern evolutionary synthesis may need modification or extension, such as assessing the relative importance of various ideas on the unit of selection and evolvability and how to fully incorporate the findings of evolutionary developmental biology.
B. Darwin's evolution theory
Charles Darwin (1809-1882) has a long name of Charles Robert Darwin was the British scientist who discovered the country of origin research in the Galapagos Islands to support the theory of evolution. Charles Darwin called sebgai father of evolution because it has more complete data to strengthen the theory of evolution. Charles Darwin released two books that provide an important contribution to the development of the theory of evolution, namely: On the Origin of Species by means of natural selections - in 1859, The Descent of Man - 1857. Two main core of the theory of darwin: Species that live in the present comes from living things from the past and the evolution is due to the process of natural selection (natural selections).
C. Lamarck's theory
The definition and meaning of the definition of natural selection is the selection that occurs in individuals who live in nature, so that individuals can adjust to the environment will continue to live and breed, while those unable to adjust to the natural environment will be destroyed and lost eaten time.
Examples of events of natural selection is the peppered moth butterfly in the UK. Peppered moth butterflies there are two types, namely the winged bright sunny with a bersapap dark. Beginning english a clean environment is very good for the adaptation of the winged butterflies bright. However, due to industrial soot waste in the UK are more and more and pollute the trees so the trees became darker which eventually become more adaptive to the butterfly that wing dark than light. The result is increased development butterfly dark winged sharp and bright wings reduced drastically. Equation lamarck with tori darwin’s theory is equally evolisi occur due to the influence of environmental factors. While the difference is in that cause changes in living things, in which Lamarck quantity caused by the use of organs, while Darwin on natural selection.
D. The characteristics of the evolutionary process
1. Evolution is a change in one population is NOT a change in the individual.
2. Changes that occur only the frequency of certain genes, while most genes have not changed.
3. Evolution requires genetic drift as raw materials. In other words there must be a genetic change in evolution.
4. In the evolutionary changes driven by the environment, there must be a steering factor so evolution is the change in the selective.
E. Factor change
1. Gene mutation and chromosome mutation produces raw material for evolution. But Darwin himself was not familiar with this mutation, while mutation is a very important event that supports the validity of Darwin's theory
2. Recombination changes known Darwin. Recombination of the results of the realistic mutation raw material for evolution.
F. Steering factors
1. In each species there are many irregularities that decrease, thus in one species no two individuals are exactly the same in their genetic composition (at the instance of twins, the genetic composition remains the same).
2. In general, the reproductive process could increase the number of individuals in each generation more than the number of individuals in previous generations.
3. The addition of individuals in each species was driven up to the amount of a species population in a long time is not increased drastically.
4. There is competition between individuals within species to obtain their daily needs from their environment. Intra-species competition occurs between individuals of different genetic nature. Individuals who have the properties best suited to their environment will have a high viability. In addition to viability is also a high fertility is an important factor in natural selection.
G. The mechanism of evolution
The mechanism of evolution is due to genetic variation and natural selection. Genetic variation arising from: mutation and recombination of genes in the new offspring. Gene Frequency In the process of evolution of gene frequency changes. When comparisons between genotp-genotp in one population does not change from generation to generation, then the gene frequency in the population in a state of balance. Balanced gene frequency when: No mutation or mutations walk balanced (if gene A gene mutates into a, then there must be a gene which gene A in the same amount, no selection, no migration, random mating, large population.
H. Evidence of evolution
1. Homologue to be organs of living creatures that have the same forms, which later changed its structure so that its function is different. Example: Member of the lizards to walk forward, while the bird to fly, bird wings and bat wings, the front legs of horses and human hands. Analogue is the organs that have a shape different forms, but the same function. Examples: insect wings and bird wings.
2. The fossil record, fossils found in layers in proving that the organism was long before the present. Yag transitional fossils linking past and present, whales have ancestors who came from the mainland. Excavation leg bones and fossils show bacilosaurus (ancestors of whales) and Ambulocetus derived from an amphibious animal ynag have a leg bone that is used to move on land and in water.
3. Rudimentation organs, there is a very useful organ in an organism, it does not work on other organisms. Example: tail bone in humans, the appendix in humans and horses standing on his middle finger, while the other fingers are experiencing rudimentasi process in line with the evolutionary process.









CHAPTER III
CONCLUSION AND SUGGESTION

A. Conclusion
The mechanisms of evolution continued, and Darwin could not explain the source of the heritable variations which would be acted on by natural selection. Like Lamarck, he still thought that parents passed on adaptations acquired during their lifetimes, a theory which was subsequently dubbed Lamarckism. In the 1880s, August Weismann's experiments indicated that changes from use and disuse were not heritable, and Lamarckism gradually fell from favour.
B. Suggestion
The human know and understand the process iof evolution.

inovasi pembelajaran biologi

DISCUSSION
1. Dimension of Study
Dimension of study is the learning strategy that consist of some stage learning thats can be sure has development think ability of students.
2. The concept of dimension study
The concept of dimension study consist of:
a. Attitude and perception that positive
The attitude and perception of students thats very influence the learning process. The attitude can be influence their study ala positive so that their study is more easy. Two categories of attitude and perception that can be influence of their study, that are (1) attitude and perception about situation of study and (2) The attitude and perception about the class tasks. Effective teacher can help affirmation to the two categories with good technique that evident and congruent.
b. Get and integration of knowledge
Get the knowledge has include the interaction process between that have been know with what will be learned after that it has integrate the information to be the simply stages that easy to understanding.
c. Expansion and smoothing of knowledge
In this stage the study stage has involve test that has been known so that can be get the more stage and analyze. The activity of smoothing and expansion has do with comparising, classifyng, inducing, deducting, analyzing eror, constructing support, abstracting and analyzing perspective.
That more helping of students that expansion and smoothing knowledge so that will be do with to give the stages carcass ala explicite about process or with use the tasks that structure.
d. Useful of knowledge that has meaningful
The useful of knowledge that has meaningful can be done with (1) decision making, (2) investigation, (3) experiment inquiry, (4) problem solving, (5) invention. The leaarning process must be push the students to use the knowledge that their learning ala meaningful.
e. The habit of positive thinking
This dimension has related with growth the usage mentally to may thinking as productive that marked with (1) self regulated thinking and learning, (2) critical thinking and learning, (3) creative thinking and learning. The process to helping the students to develop and maintain the habit productive thinking is to do and make growth the attitude habit thinking productivewith develops the fourth dimension
3. The application of study dimension
The learning that develop according to the model study dimension has assumption basicly that learning that comphrensive that has teacher directed learning aand student directed learning. The fifth dimension study give frame work development that can be deduct many claim renovation science learning.
4. The learning has modul basis
System of modul learning will be ma ke the learning more efficient, effective and relevan. Modul learning is the modul has available textbook that quality and some learning packet that contains one unit single concept.
5. The elements of learning modul
The elements of learning modul are:
a. Modul is study experience set that stay self.
b. Modul can make easy the students to get the aims that hope.
c. Mudul is the units that has relation that hierarchy.
According to Russel (1974), the characteristic of modul, that are:
a. Self contain
b. Differ individually
c. Association
d. The use of variety media
e. Students active participations
f. Direct affirmation
g. Evaluate strategy 0f supervision
The components of modul, that are:
a. Rational
b. Aimed
c. Entire test
d. Learning activity
e. Self test
f. Post test
6. The structure of learning modul
According to Dikson and Leonard (in suardi, 2003) any 12 elements in modul, that are:
a. Statement topic
b. Rational
c. Concept statement and prerequisite
d. Concept
e. Behavioral abjectives
f. Pretes
g. Suggest teacher techniques
h. Suggest students technique
i. Multimedia resources
j. Post tes and evaluation
k. Remidiation plans
l. General reassesment potential
According to Soediarto (1977), the elements of modul that used as program learning stand alone, that are:
a. Teacher guide
b. Students worksheet
c. Work sheet
d. The key of work sheet
e. Test sheet
f. The key of test sheet
Its that used in project environment of pioneer school development
Guide teaching has contain the guide for the teacher about how the modul learning has doing so that learning modul can be sone as effective. Its contains the activity that must be done by the teacher, The needs time, learning tools that used, evaluations instructions, the components of key sheet test and task sheet and book source.
Work sheet students consist of rational, times, aimed, instructions, book source, description students activity, modules, aimed, sampling exercise, summary, worksheet, case sheet.
7. The concept of learning event
Learning intellectual skills requires a different design of instructional events frome those required for learning verbal information or for those required for learning motor skills and so on.
The learning stage that developes by gagne (1985), that are:
a. Interest attention
b. Inform about learning aimed
c. Stimulate the memory
d. Serve the stimulate materials
e. Give the learning guidance
f. Work demonstrate
g. Feed back
h. Evaluate work demonstrate
i. Upgrade retention and shift study

100 Tokoh Berpengaruh di Dunia

100 Tokoh Berpengaruh di Dunia

for everyone

1 | Muhammad | Pengasas Islam, penakluk Tanah Arab
2 | Isaac Newton | Ahli fizik, penemu teori gravitasi semesta dan hukum gerakan
3 | Isa/Jesus | Pembawa asal agama Nasrani
4 | Siddharta Gautama (Buddha) | Membawa fahaman Buddha
5 | Confucius | Pengasas fahamanKonfusianisme
6 | St. Paul | Penyebar agama Kristian
7 | Ts'ai Lun | Pencipta kertas
8 | Johann Gutenberg | Memajukan mesin percetakan
9 | Christopher Columbus | Pelayar; Pemula ekspedisi rakyat Eropa ke Amerika
10 | Albert Einstein | Ahli fizik, penemu teori kerelatifan dan Fizik Einstein
11 | Louis Pasteur | Ahli sains, penemu proses pempasteuran
12 | Galileo Galilei | Ahli astronomi, mengembangkan teori sistem surya
13 | Aristotle | Ahli falsafah Yunani berpengaruh
14 | Euclid | Ahli matematik, memperkenalkan geometri Euclid
15 | Musa | Nabi bagi penganut Yahudi, Nasrani dan Islam
16 | Charles Darwin | Ahli biologi, menerangkan teori evolusi
17 | Shih Huang Ti | Maharaja China
18 | Augustus Caesar | Maharaja Empayar Rom
19 | Nicolaus Copernicus | Ahli astronomi, mengusulkan sistem suria heliosentik
20 | Antoine Laurent Lavoisier | Bapa kimia moden, ahli falsafah dan ekonomi
21 | Constantine yang Agung | Maharaja Roma
22 | James Watt | Memajukan enjin wap
23 | Michael Faraday | Ahli fizik, kimia dan penemu aruhan magnet-elektrik
24 | James Clerk Maxwell | Ahli fizik, penemu spektrum elektromagnet
25 | Martin Luther | Pengasas mazhab Protestan dan Lutheranisme
26 | George Washington | Presiden pertama Amerika Syarikat
27 | Karl Marx | Pengasas Marxisme, Komunisme Marxisme
28 | Orville dan Wilbur Wright | Pencipta kapal terbang
29 | Genghis Khan | Penakluk Mongol
30 | Adam Smith | Ahli ekonomi, falsafah
31 | Edward de Vere/William Shakespeare | Sasterawan
32 | John Dalton | Ahli kimia, fizik, mengembangkan teori atom
33 | Alexander yang Agung | Penakluk, putera Makedonia
34 | Napoleon Bonaparte | Penakluk, maharaja Perancis
35 | Thomas Edison | Pencipta mentol lampu, fonografi, dll.
36 | Antony van Leeuwenhoek | Memperkembangkan mikroskop
37 | William T.G. Morton | Perintis anestesiologi (pelalian)
38 | Guglielmo Marconi | Pereka radio
39 | Adolf Hitler | Penakluk, peneraju Kuasa Paksi dalam Perang Dunia Kedua
40 | Plato | Pengasas fahaman Platonisme
41 | Oliver Cromwell | Ketua politik dan ketenteraan British
42 | Alexander Graham Bell | Pencipta telefon
43 | Alexander Fleming | Penemu penisilin, ahli bakteriologi, imunologi
44 | John Locke | Ahli falsafah dan fahaman liberal
45 | Ludwig van Beethoven | Ahli muzik dan pengarang lagu
46 | Werner Heisenberg | Penemu mekanik kuantum, prinsip ketidakpastian
47 | Lousi Daguerre | Penemu/pencipta fotografi
48 | Simon Bolivar | Wira kebangsaan Venezuela, Colombia, Peru, Equador
49 | Rene Descartes | Ahli matematik dan falsafah rasional
50 | Michelangelo | Ahli seni, pelukis, arkitek dan pengukir
51 | Paus Urban II | Menyeru Perang Salib pertama
52 | Umar ibni Al-Khattab | Khalifah kedua, meluaskan empayar Islam
53 | Asoka | Raja India yang menganut dan menyebarkan Buddha
54 | St. Augustine | Ahli agama Kristian awal
55 | William Harvey | Mengembangkan sistem kitaran darah, menulis asas
56 | Ernest Rutherford | Ahli fizik, perintis fizik subatom
57 | John Calvin | Pembentuk semula Protestan, pengasasn Calvinisme
58 | Gregor Mendel | Memperkenalkan genetik Mendelian
59 | Max Planck | Ahli fizik dan pakar termodinamik
60 | Joseph Lister | Menemui antiseptik
61 | Nikolaus August Otto | Membina enjin pembakaran 4 lejang pertama
62 | Francisco Pizarro | Penakluk Sepanyol di Amerika Selatan
63 | Hernando Cortes | Menguasai Mexico untuk Sepanyol, memusnahkan Aztec
64 | Thomas Jefferson | Presiden ketiga Amerika Syarikat
65 | Ratu Isabella I | Pemerintah Sepanyol yang mengizinkan Columbus belayar
66 | Joseph Stalin | Pemimpin revolusi Kesatuan Soviet
67 | Julius Caesar | Penakluk, diktator Rom
68 | William si Penakluk | Penakluk, mengasaskan England moden
69 | Sigmund Freud | Mengasaskan sekolah psikologi/psikoanalisis Freudian
70 | Edward Jenner | Penemu vaksinasi bagi campak
71 | Wilhelm Conrad Roentgen | Penemu sinar X
72 | Johann Sebastian Bach | Ahli muzik, penggubah lagu
73 | Lao Tzu | Pengasas fahaman Taoisme
74 | Voltaire | Penulis dan ahli falsafah, menulis Candide
75 | Johannes Kepler | Ahli astronomi
76 | Enrico Fermi | Memulakan zaman atom, bapa bom atom
77 | Leonhard Euler | Ahli fizik, matematik, kalkulus pengkamiran dan pembezaan
78 | Jean-Jacques Rousseau | Pengarang dan ahli falsafah
79 | Niccoló Machiavelli | Menulis the Prince, risalah politik berpengaruh
80 | Thomas Malthus | Ahli ekonomi, penulis Essay on the Priciple of Population
81 | John F. Kennedy | Presiden Amerika Syarikat
82 | Gregory Pincus | Ahli endokrinologi, memperbaiki pil pencegah kehamilan
83 | Mani | Pengasas Manicheanisme
84 | Lenin | Pemimpin Rusia
85 | Sui Wen Ti | Menyatukan China
86 | Vasco Da Gama | Ahli pelayaran
87 | Cyrus yang Agung | Pengasas empayar Parsi
88 | Peter yang Agung | Memasukkan Rusia ke dalam negara-negara Eropa
89 | Mao Zedong | Membentuk fahaman Maoisme, satu bentuk komunisme China
90 | Francis Bacon | Ahli falsafah
91 | Henry Ford | Memajukan automobil, pencapaian dalam pengilangan
92 | Mencius | Ahli falsafah, menubuhkan sekolah Konfusianisme
93 | Zoroaster | Mengasaskan agama Majusi (Zoroastrianisme)
94 | Ratu Elizabeth I | Pemerintah England, mengembalikan kuasa Gereja Inggris
95 | Mikhail Gorbachev | Perdana Menteri Rusia
96 | Menes | Menyatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir
97 | Charlemagne | Pendorong terciptanya Empayar Roma Suci pada 800 Masihi
98 | Homer | Pemuisi epik
99 | Justinian I | Maharaja Rom, menakluk kembali empayar Mediterranean
100 | Mahavira | Pengasas fahaman Jainisme

Objek dan Permasalahan Biologi

Objek dan Permasalahan Biologi

Objek-objek biologi dikaji dari tingkat molekul sampai tingkat individu, bahkan sampai tingkat ekosistem. Jadi, ruang lingkup biologi mencakup struktur yang paling sederhana sampai tingkat yang paling kompleks. Teknologi semakin maju. Adanya mikroskop membantu penemuan bahwa organ tersusun atas bermacam-macam jaringan dan jaringan tersusun atas banyak sel. Bagian-bagian sel pun dapat dilihat, misalnya organel-organel sel, membran sel, membran inti sel, membran organel-organel sel. Setiap bagian sel dapat diamati lebih detail lagi, misalnya struktur membran, struktur inti, struktur organel, dan fungsi setiap bagian sel. Selanjutnya misteri alam yang dikandung oleh suatu organisme, misalnya faktor keturunan (gen) dan kromosom dapat diungkapkan lebih jauh.
Organisasi kehidupan berjenjang mulai dari kehidupan yang paling kecil (sederhana) sampai tingkat yang kompleks. Sel membentuk jaringan, beberapa jaringan berkumpul membentuk organ. Satu organ berfungsi untuk melakukan sebuah tugas tertentu. Kumpulan organ membentuk sistem organ untuk bekerja sama dengan dinamis, dan berbagai sistem organ kemudian membentuk sebuah individu (organisme). Individu tidak hidup sendiri, tetapi saling bergantung satu sama lain, maka terbentuklah populasi. Kumpulan populasi membentuk komunitas, dan komunitas berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan membentuk ekosistem. Semua ekosistem yang ada di muka bumi disebut biosfer.
Pada tingkat organ, masalah biologi paling banyak ditemukan, misalnya patah tulang, kanker kulit, kanker darah, gagal ginjal, kanker hati, infeksi pada otak, kerusakan alat indra, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Masalah biologi dalam skala yang lebih besar adalah tingkat ekosistem, bahkan tingkat biosfer. Pada tingkat ini, contoh yang paling jelas adalah kerusakan ekosistem. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh bencana alam atau justru akibat ulah manusia. Kerusakan tersebut dapat berupa terjadinya pencemaran, rusaknya hutan akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, rusaknya lahan pertanian, hancurnya sumber daya alam, punahnya keanekaragaman hayati, dan masih banyak lagi.

Manfaat/ Contoh Penerapan Ilmu Biologi Dalam Bidang
Bidang pertanian:
 Penemuan bibit unggul dan pola pemupukkan yang sesuai dapat meningkatkan produksi pertanian
 Melalui rekayasa genetika dapat diciptakan jenis tanaman budidaya yang mampu menghasilkan insektisida sendiri (apel, pir, kol,brokoli, kentang), buah-buahan tanpa biji (semangka, pepaya, jeruk, anggur)
 Melalui teknik kultur jaringan tanaman unggul dapat dibudidayakan/diperbanyak dalam waktu yang singkat.(kelapa sawit, anggrek, pisang, wortel).
Bidang Industri Makanan:
 Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri makanan, sehingga makanan yang dihasilkan bersifat tahan lama, memiliki rasa yang disukai, serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
 Contoh: nata de coco, roti, keju, tempe, tape, kecap, anggur.
Bidang kedokteran:
 Ditemukan metode transplantasi (pencangkokan) organ bagi seseorang yang mengalami kerusakan atau disfungsi organ tubuhnya.
 Dengan dipelajarinya berbagai macam virus (virologi) membantu manusia untuk menciptakan berbagai macam vaksin dari virus itu sendiri
 Penemuan teknik bayi tabung membantu masalah pasutri yang tidak memiliki keturunan
 Mikrobiologi kedokteran telah berhasil menemukan berbagai macam antibiotik untuk berbagai macam bakteri penyebab penyakit.
Bidang peternakan:
 Dengan adanya ilmu anatomi dan fisiologi hewan ditemukan teknik inseminasi (kawin suntik) yang bertujuan untuk mendapatkan hewan ternak dengan kualitas yang baik serta produksi yang meningkat
 Teknik vertilisasi in vitro . Embrio ternak yang unggul dihasilkan di luar uterus dalam jumlah tertentu, dan disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair dengan suhu 196oC, kemudian dapat diimplantasikan ke induk betina tidak unggul dari spesies yang sama dengan demikian akan cepat diperoleh banyak ternak unggul.

Call Your Name lyric ost secret garden

Daughtry – Call Your Name
You never said, you never said, you never said that it would be this hard
Love is meant to be forever, now or never seems to discard
There’s gotta be a better way for me to say
What’s on my heart without leaving scars
So can you hear me when I call your name?
And when you fall apart am I the reason for your endless sorrow?
There’s so much to be said
And with a broken heart your walls can only go down but so low
Can you hear me when I call your name?
When I call your name
Complicated situations are the makings of all that’s wrong
And I’ve been standing in the river of deliverance way too long
There’s gotta be a better way for me to say
What’s on my heart without leaving scars
So can you hear me when I call your name?
So can you hear me when I call your name?
[ From: http://www.elyrics.net/read/d/daughtry-lyrics/call-your-name-lyrics.html ]
And when you fall apart am I the reason for your endless sorrow?
There’s so much to be said
And with a broken heart your walls can only go down but so low
Can you hear me when I call your name?
You never said, you never said, you never said, you never said
When I call your name
You never said, you never said, you never said, you never said
When I call your name
And when you fall apart am I the reason for your endless sorrow?
There’s so much to be said
And with a broken heart your walls can only go down but so low
Can you hear me when I call your name?
And when you fall apart am I the reason for your endless sorrow?
There’s so much to be said
And with a broken heart your walls can only go down but so low
Can you hear me when I call your name?

Senin, 28 Maret 2011

Peran dan cara guru sebagai media profesional dalam meningkatkan mutu pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat dan menglobalisasi, menuntut manusia Indonesia untuk dapat meningkatkan sumber daya manusianya. Transformasi global dalam bidang ekonomi, politik, budaya dan pendidikan akan berjalan cepat karena didorong oleh perdagangan bebas dan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi, menuju masyarakat maju.
Masyarakat Indonesia telah memutuskan untuk ikut serta dalam pembangunan perdagangan dunia yang bebas dan saling menguntungkan, dalam rangka mewujudkan masyarakat maju pada tahun 2020. Kita sadar, khususnya penulis menyadari bahwa manusia Indonesia hanya mampu mengiringi dua tiga langkah dibelakang globalisasi yang terjadi di sektor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan tidak semua manusia Indonesia mengikuti langkah globalisasi tersebut serta mereka-meraka yang mengikutinya hanya dapat membuat perubahan yang tidak begitu signifikan terhadap kemajuan IPTEK bangsa. Superiornya perkembangan IPTEK yang menglobalisasi membuat bangsa ini terusik, tertantang untuk meningkatkan sumber dayanya dengan jalan meningkatkan perkembangan di sektor pendidikan yang meliputi peningkatan kualifikasi tenaga pendidikan serta kualitasnya, sarana, dan prasarana yang diharapkan dapat mendukung peningkatan sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi penerus bangsa di semua tingkat/jenjang pendidikan. Meskipun dalam kenyataannya peningkatan sarana dan prasarana kurang berjalan disebabkan faktor pendanaan, namun jika tenaga pendidik memiliki skil yang mumpuni dengan berbagai pembekalan teknik pengajaran yang dikembangkan sendiri oleh bangsa kita maupun teknik adopsi dari sumber yang berasal dari negara lain khususnya didalam pendidikan guru, maka besar kemungkinan pendidikan di Indonesia akan lebih meningkat hingga akhirnya mampu mengiringi langkah globalisasi.
Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik khususnya guru tersebut tengah direalisasikan di negri ini. Dari berbagai peningkatan kualifikasi guru di semua jenjang pendidikan, hingga pemberian reward dalam bentuk tunjangan profesi kepada guru yang memang pantas menyandang sebutan “ Guru Profesional”. Kemampuan tersebut dapat diartikan sebagai profesionalisme guru yang harus dapat meningkatkan kualitas produk (siswa) melalui peningkatan hasil belajar siswa.
Guru dapat dikatakan sebagai media, yaitu jalur penghubung antara perkembangan IPTEK dengan perkembangan produk terhadap stimulus dari IPTEK tersebut, agar agar nantinya produk yang dihasilkan tersebut mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata di masa sekarang dan yang akan datang dengan memegang teguh norma-norma yang berlaku di kehidapan berbangsa dan bernegara Indonesia. Pada bab selanjutnya, akan dikemukakan lebih lanjut bagaimana hal tersebut dapat terjadi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan pokok permasalahan yaitu bagaimana peran guru sebagai media profesional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Batasan Masalah
Agar penulisan makalah ini lebih terarah, penulis memberikan batasan masalah pada peran dan cara guru sebagai media profesional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah agar guru sadar dan mampu bertindak sesuai dengan perannya sebagai media profesional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam pembuatan karya tulis ini menggunakan teknik kepustakaan yang semua bahannya diambil dari “Perpustakaan Maya” yakni berasal dari Internet melalui sumber terpercaya.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


A. Pengertian dan Fungsi Guru Sebagai Media Profesional
1. Pengetian
Aktifitas proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan dapat meningkat apabila guru mampu memahami dan menghayati profesinya dan dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif, guru mampu menciptakan suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Guru dalam melaksanakan tugas profesinya dihadapkan pada berbagai pilihan, seperti cara bertindak bagaimana yang paling tepat, bahan belajar apa yang paling sesuai, metode penyajian bagaimana yang paling efektif, alat bantu apa yang paling cocok, langkah-langkah apa yang paling efisien, sumber belajar mana yang paling lengkap, sistem evaluasi apa yang paling tepat, dan sebagainya.
Manajemen peningkatan kompetensi guru bermuara pada pertumbuhan manusiawi dan profesionalisme guru (Mantja, 2002: kutipan dari :www.freewebs.com/santyasa/ ). Guru sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalnya, karena hanya dengan demikian kinerja mereka dapat efektif, Apabila kinerja guru efektif maka tujuan pendidikan akan tercapai. Yang dimaksud dengan profesionalisme disini adalah kemampuan dan keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan pengajaran dan keterampilan guru merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa. Perubahan peran guru yang tadinya sebagai penyampai pengetahuan dan pengalihan pengetahuan dan pengalih keterampilan, serta merupakan satu-satunya sumber belajar, berubah peran menjadi pembimbing, pembina, pengajar, dan pelatih. Dalam kegiatan pembelajaran, guru akan bertindak sebagai fasilisator yang bersikap akrab dengan penuh tanggung jawab, serta memperlakukan peserta didik sebagai mitra dalam menggali dan mengolah informasi menuju tujuan belajar mengajar yang telah direncanakan. dari fakta dan keterangan diatas dapat diketahui bahwa guru merupakan media yang dapat meningkatkan kualitas produk-produk pendidikan pada umunya dan hasil belajar siswa pada khususnya.
2. Fungsi
Beratnya tanggung jawab bagi guru menyebabkan pekerjaan guru harus memerlukan keahlian kusus. Untuk itu pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan, sehingga profesi guru paling mudah terkena pencemaran. Sekali guru berbuat salah maka akan berdampak terhadap dunia pendidikan, demikian pula sekali guru salah mengajarkan ilmu kepada anak didiknya, maka akan berdampak dan berimbas kepada satu generasi.
Tugas utama seseorang guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, oleh sebab itulah tanggung jawab keberhasilan pendidikan berada di pundak guru. Guru sebagai juru mudi dari sebuah kapal, mau kemana arah dan haluan kapal dihadapkan, bila juru mudinya pandai dan terampil, maka kapal akan berlayar selamat ditujuan, gelombang dan ombak sebesar apapun dapat dilaluinya dengan tenang dan tanggung jawab. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang juru mudi harus melalui pendidikan dan latihan khusus serta dengan memiliki keahlian khusus.
Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang. Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna. Para pendidik masih perlu penyesuaian dengan KTSP, para guru sendiri belum siap dengan kondisi yang sedemikian plural sehingga untuk mendesain pembelajaran yang bermakna masih kesulitan. Sistem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dulu, sehingga untuk mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan agak sulit. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut menjadikan tantangan bagi kita semua khususnya guru untuk berperan dalam fungsinya.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut sumber http://kangmansyur.blogspot.com/ yaitu :
1. Pengaruh Pendidikan dan pembelajaran unggul
2. Perkembangan dan Pengukuran otak (IQ)
3. Kecerdasan Emosional (EQ)
Pada faktor yang pertama mengenai pengaruh pendidikan dan pembelajaran unggul merupakan pelaksanaan dan penerapan sistem pendidikan di suatu negara serta kompetensi aparatur yang terkait dalam sistem tersebut sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di negara tersebut dalam hal ini yang paling berperan adalah guru sebagai fungsi utama media profesional. Adanya kemampuan kualitas kompetensi guru yang tinggi maka faktor yang kedua dan ketiga dapat diatasi dengan berbagai teknik yang dimiliki oleh guru tersebut.
C. Peran dan Cara Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Merunut Kurikulum Berbasis Kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.
Guru yang profesional bukan hanya sekedar alat transmisi kebudayaan, tetapi mentransformasikan kebudayaan itu ke arah budaya yang dinamis yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan, produktivitas yang tinggi dan kualitas karya yang dapat bersaing. Lembaga pendidikan (sekolah) merupakan wadah para siswa dalam menggali ilmu pengetahuan, salah satu factor penting yang dapat mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa adalah potensi motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Adapun guru profesional itu sendiri adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajarserta mampu mempengaruhi proses belajar mengajar siswa, yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik.
Kompetensi guru meliputi empat kategori. Pertama, kemampuan guru dalam merencanakan program belajar mengajar. Kedua, kemampuan guru dalam menguasai bahan pelajaran. Ketiga, kemampuan guru dalam melaksanakan danmemimpin/mengelola proses belajar mengajar. Dan keempat, kemampuan dalammenilai kemajuan proses belajar mengajar. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat ditunjukkan dalam bentuk nilai yang diberikan guru berupa raport yang merupakan hasil dari beberapa bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik.
Adanya motivasi belajar yang kuat membuat siswa belajar dengan tekun yang pada akhirnya terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut. Oleh karena itulah motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa agar dengan demikian ia akan dengan senang hati mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. Perlu ditanamkan pada diri siswa bahwa dengan belajarlah akan mendapatkan pengetahuan yang baik, siswa akan mempunyai bekal menjalani kehidupannya di kemudian hari. Hal hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswa dapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan keluarga. Dari lingkungan sekolah misalnya guru di samping mengajar juga hendaknya menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya. Banyak siswa yang tidak termotivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya menurun. Oleh karena itulah sekolah beserta guru hendaknya mengkondisikan lingkungannya sedemikian rupa dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar. Mengingat akan pentingnya motivasi belajar ini dalam kegiatan belajar mengajar, maka sudah seharusnya berbagai pihak yang terkait dengan bidang pendidikan menaruh perhatian sebaik-baiknya.
Selain hal yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam diri siswa, guru mampu melakukan berbagai teknik diantaranya dengan meningkatkan kemampuan dan kecepatan belajar.
Berikut ini Prinsip,konsep dan strategi Belajar Cepat yang dipostingkan oleh Drs. H. Hamruni, M.Si diposting di di http://uin-suka.info/ yang memungkinkan guru meningkatkan fungsi dan perannya sebagai media profesional.
a. Prinsip-Prinsip Belajar.
Percepatan belajar adalah sebuah konsep pembelajaran yang berupaya untuk mengoptimalkan proses internal dalam diri peserta didik ketika sedang belajar, sehingga terjadi perolehan, pengorganisasian dan pengungkapan pengetahuan baru. Upaya percepatan belajar yang dikenal dengan konsep Accelerated Learning dalam penerapannya didasarkan pada prinsip-prinsip berikut.
1. Belajar Bagaimana Belajar (Learning How to Learn) dan Belajar Bagaimana Berpikir (Learning How to Think).
Lembaga pendidikan modern adalah suatu lembaga yang seharusnya terus menerus belajar, terus menerus berubah karena hasil belajar dari pengalaman atau dari pemikiran-pemikiran inovatif dalam mengantisipasi perubahan yang datang. Prioritas utama bagi sebuah lembaga pendidikan pada masa yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini adalah mengajarkan kepada anak didik bagaimana cara belajar dan bagaimana cara berpikir. Belajar Bagaimana Belajar menjadi begitu penting, karena ketika seseorang mempelajari cara belajar, kepercayaan dan keyakinan dirinya akan meningkat. Ketika seseorang mempelajari cara belajar, maka orang tersebut tidak hanya bisa menghadapi teknologi baru dan perubahan, akan tetapi juga dapat menyambut baik kedatangannya. Belajar Bagaimana Belajar berarti mempelajari cara otak bekerja, cara memori bekerja, cara menyimpan informasi, mengambilnya, menghubungkannya dengan konsep lain, dan mencari pengetahuan baru dengan cepat kapanpun memerlukannya. Selain itu, belajar bagaimana berpikir secara logis dan kreatif adalah satu hal yang sangat penting jika ingin dapat memecahkan masalah sosial dan personal secara efektif. Dalam ajaran Islam, terdapat banyak ayat-ayat Al-Qur’an atau sabda-sabda Nabi saw yang secara implisit mengandung motivasi yang mendorong manusia untuk berpikir dan menyelidiki alam kehidupannya sendiri dan lingkungan alam sekitarnya. Misalnya, firman Allah Surat Ali 'Imran 190 – 191 :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191)
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka".
b. Belajar harus menyenangkan dan membangun rasa percaya diri.
Menjadikan proses belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan adalah sangat penting. Karena belajar yang menyenangkan merupakan kunci utama bagi individu untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dalam proses belajar. Dalam bukunya Quantum Learning, Bobbi De Porter dan Mike Hernacki mengangkat hal tersebut sebagai falsafah dasar yang harus dikembangkan dalam kurikulum. Agar bisa efektif, belajar dapat dan harus menyenangkan. Belajar adalah kegiatan seumur hidup yang dapat dilakukan dengan menyenangkan dan berhasil. Senada dengan falsafah yang diangkat oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacki dalam Quantum Learning, maka dalam khasanah pendidikan Islam juga ditemukan pemikiran yang serupa. Prof. Dr. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, misalnya, memandang sangat penting membuat proses pendidikan menjadi suatu proses pendidikan yang menggembirakan dan menciptakan kesan baik pada diri pelajar. Tidak jauh berbeda dengan falsafah yang diangkat dalam Quantum Learning serta pendapat Syaibany tersebut, maka Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl juga mengangkat hal ini sebagai salah satu filosofi Accelerated Learning. Syarat bagi pembelajaran yang efektif adalah dengan menghadirkan lingkungan “seperti masa kanak-kanak”, yang mendukung dan menggembirakan (“bermain”). Pandangan ini dipromosikan oleh seorang ahli psikologi terkenal, Mihaly C., yang selama lebih dari 20 tahun mengkaji apa yang disebut “aliran”, yaitu keadaan konsentrasi yang menghantarkan pada pengalaman yang optimal, suatu kesadaran yang demikian terfokus, sehingga pelakunya terserap penuh dalam suatu kegiatan. Ini terjadi ketika seseorang menikmati perasaan yang sangat nyaman tanpa keterpaksaan dan menjalankan kegiatan dengan puncak kemampuannya. Apabila proses belajar mengembirakan, maka motivasi akan tinggi. Itulah sebabnya mengapa peran lingkungan sangat penting dan mengapa para guru harus memperlihatkan antusiasme mereka kepada anak didik.
Untuk mencapai tujuan belajar dengan mudah, maka lingkungan kelas harus ditata sedemikian rupa menjadi lingkungan yang kondusif, yang dapat mempengaruhi siswa secara positif dalam belajar. Lingkungan belajar yang kondusif dapat menumbuhkan motivasi anak dalam belajar, penyajian bahan pelajaran dapat disuguhkan dengan penuh makna serta memberi kesan tersendiri kepada siswa.
c. Pengetahuan harus disampaikan dengan pendekatan multi-sensori dan multi-model dengan menggunakan berbagai bentuk kecerdasan.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru berhadapan dengan siswa yang berbeda-beda jenis kecerdasannya. Ada sebagian siswa yang membutuhkan penggambaran visual dan fisik dari konsep-konsep yang diajarkan. Sebagian lagi lebih suka kerja otak yang abstrak, sebagian lainnya memerlukan gagasan-gagasan yang diungkapkan secara verbal. Selain itu, ada pula yang lebih suka jika diberi jawaban-jawaban secara langsung. Dengan demikian, guru harus siap melibatkan berbagai berbagai jenis kecerdasan yang dibawa oleh siswa ke dalam kelas. Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl membagi gaya belajar menjadi tiga, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Cara yang efektif dalam belajar yaitu menggunakan sebanyak mungkin kecerdasan secara praktis. Dengan cara inilah seseorang akan mengalami dan menghayati apa yang tengah dipelajari secara utuh. Guru tidak perlu khawatir untuk mengidentifikasi gaya belajar yang disukai setiap siswa. Namun demikian, guru harus mampu merancang berbagai macam aktivitas yang mengga-bungkan sebanyak mungkin jenis kecerdasan. Dengan memasukkan kecerdasan berganda ke dalam isi dan rancangan pembelajaran, maka guru telah membantu siswa secara otomatis mendapatkan lebih banyak makna dan rangsangan otak dalam proses belajarnya, sekaligus memberinya lebih banyak variasi dan kesenangan, serta mengembangkan dan memperkuat kecerdasan mereka.
d. Orang tua khususnya dan masyarakat umumnya harus terlibat sepenuhnya dalam pendidikan anak-anak
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak dalam keluarga. Peralihan bentuk pendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan kerja sama antara orang tua dan sekolah (pendidik). Menurut Abdullah Nasih Ulwan harus ada kerjasama antara rumah, masjid dan sekolah untuk membentuk kepribadian anak yang meliputi aspek ruhani, jasmani, akal, dan jiwanya, sehingga menjadi lebih matang. Kerjasama ini tidak akan berjalan dengan sempurna kecuali dengan adanya dua syarat pokok, yaitu: (1) pengarahan di rumah dan di sekolah hendaknya tidak bertentangan; (2) hendaknya saling membantu dan kerjasama itu bertujuan untuk menegakkan penyempurnaan dan keseimbangan dalam upaya membina pribadi yang Islami.
Colin Rose dan Malcolm J. Nichollpun juga berpendapat tentang pentingnya peranan orangtua dan masyarakat dalam pendidikan anak-anak. Orang tua harus dilibatkan secara penuh dalam pendidikan anak-anak. Orang tua adalah orang yang paling mengetahui anak-anaknya. Merekalah orang yang paling tahu riwayat hidup seorang anak dan cara khasnya mendekati dunia sekitarnya. Setiap orang tua harus membuat para guru sadar akan bakat “terpendam” yang dimiliki anak-anak mereka. Oleh karena itu rumah menjadi lembaga pendidikan terpenting dan orang tualah yang berperan sebagai pendidik pertama dan utama.
e. Sekolah harus menjadi ajang persiapan yang sebenarnya bagi kehidupan dunia nyata.
Dilihat dari segi fungsi sosialnya, maka sekolah mempunyai beberapa fungsi yang harus diperankannya. Fungsi sekolah tersebut antara lain: Mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan, Memberikan keterampilan dasar, Membuka kesempatan memperbaiki nasib, Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.
Sedikit berbeda dengan fungsi sekolah menurut Nasution, dalam Accelerated Learning sekolah memegang peranan penting untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam menghadapi kehidupan yang akan dijalani. Masa-masa sekolah harus mempersiapkan para siswa untuk tantangan-tantangan yang pasti akan mereka hadapi ketika keluar dari sekolah. Hal ini juga dijelaskan oleh Renate Nummela Caine dan Geoffrey Caine dalam bukunya, 'Making Connections: Teaching and the Human Brain' sebagaimana dikutip oleh Gordon Dryden dan Jeannette Vos bahwa salah satu fungsi sekolah adalah menyiapkan siswa untuk menghadapi dunia nyata. Mereka perlu disadarkan tentang harapan yang mereka pikul, tantangan yang mereka hadapi, dan kemampuan yang perlu mereka kuasai.
Gunakan Prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).
Prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu dalam bidang bisnis harus mengilhami dunia persekolahan. Ada beberapa prinsip kunci dari TQM yang dapat membantu menuju sistem sekolah yang sukses, diantaranya: Mengkonsentrasikan pada proses, kualitas ditentukan oleh siswa dan orangtua, siswa perlu dilibatkan dalam menetapkan norma dan aturan di dalam kelas, dan orangtua juga harus dilibatkan dalam menetapkan visi yang jelas tentang untuk apa pendidikan itu, seluruh sistem harus berubah, bukan hanya sebagian.
B. Konsep Cara Belajar Cepat
Konsep cara belajar cepat diawali oleh pandangan Colin Rose dan Nicholl tentang adanya beberapa hal yang menjadi karakteristik tahun-tahun terakhir yang penuh pancaroba dari millenium II yang baru lalu. Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dijawab oleh setiap orangtua, pendidik, pelaku bisnis dan pemerintahan. Keberhasilan pada abad mendatang akan bergantung pada sejauhmana seseorang dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang tepat untuk menguasai kecepatan, kompleksitas, dan ketidakpastian yang saling berhubungan satu sama lain. Perubahan dunia yang begitu cepat menuntut kemampuan belajar yang lebih cepat. Kompleksitas dunia yang terus meningkat menuntut kemampuan yang sesuai untuk menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif. Prioritas utama bagi lembaga pendidikan adalah mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara belajar dan bagaimana cara berpikir. Hanya dengan dua ketrampilan super inilah seseorang dapat mengatasi perubahan dan kompleksitas serta menjadi manusia yang secara ekonomi tidak bergantung dan tidak akan menganggur pada abad ini. Kedua keterampilan tersebut akan menghasilkan kemandirian dan kepercayaan diri. Kemandirian merupakan kemampuan untuk mengelola cara belajar sejak dini, untuk menguasai informasi, dan untuk mengetahui bagaimana menggunakan informasi tersebut guna menghasilkan produk-produk dan jawaban-jawaban kreatif terhadap berbagai masalah.
Semua hal tersebut berimplikasi pada kebutuhan mendesak akan keharusan melakukan suatu perubahan, baik dalam apa yang dipelajari dan bagaimana ia dipelajari. Belajar bagaimana belajar menjadi sangat penting karena ketika seseorang mempelajari cara belajar, maka kepercayaan dan keyakinan dirinya akan meningkat. Ketika seseorang mempelajari cara belajar maka akan memperoleh kemampuan dasar untuk menjadi pembelajar yang mampu mengatur diri, dan kemampuan dasar untuk meningkatkan pengembangan pribadi. Selain itu juga akan memiliki kekuatan untuk berubah dari konsumen pendidikan yang pasif menjadi pengelola pembelajaran dan kehidupan yang aktif bagi diri sendiri.
Menurut Colin dan Malcolm, belajar bukan hanya untuk mengetahui jawaban-jawaban, juga bukan sekedar untuk mengetahui penggalan dari suatu batang tubuh pengetahuan. Belajar juga tidak hanya diukur dengan indeks prestasi dan nilai ujian saja. Akan tetapi belajar adalah petualangan seumur hidup, perjalanan eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal. Petualangan tersebut haruslah melibatkan kemampuan untuk secara terus menerus menganalisis dan meningkat cara belajar, serta kemampuan menyadari proses belajar dan berpikir diri sendiri. Belajar haruslah dimulai sedini mungkin dan terus berlangsung seumur hidupnya, serta mengimplementasikan apa yang dipelajari.
Seseorang akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan ketika orang tersebut mampu menggunakan bentuk-bentuk kecerdasannya yang paling kuat. Hal tersebut disebabkan karena sebagian orang mungkin kurang mampu dalam suatu jenis kecerdasan. Akan tetapi karena gabungan dan paduan khusus keterampilan yang dimilikinya, dia mungkin mampu mengisi dengan baik beberapa kekurangannya secara baik.Tapi umumnya semakin baik seseorang mengembangkan kecerdasannya yang lain, maka akan semakin luwes orang tersebut memenuhi tantangan dalam kehidupan yang luas aspeknya.
Metode belajar dalam Accelerated Learning mengakui bahwa masing-masing individu memiliki cara belajar pribadi pilihan yang sesuai dengan karakter dirinya. Oleh karena itu, ketika seseorang belajar dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai dengan gaya belajar pribadinya, maka berarti ia telah belajar dengan cara yang paling alamiah bagi diri sendiri. Sebab, yang alamiah menjadi lebih mudah, dan yang lebih mudah menjadi lebih cepat, itulah alasan Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl menyebutnya cara belajar cepat. Ketika para guru menggunakan cetak biru enam langkah yang sama, maka mereka akan menjamin bahwa pengalaman belajar adalah lengkap. Dan ketika para guru bekerja dalam urutan langkah-langkah tersebut, maka mereka akan merasakan bahwa itu menyenangkan, efektif, dan cepat.
Kecerdasan hanyalah sehimpunan kemampuan dan ketrampilan. Seseorang dapat mengembangkan dan meningkatkan kecerdasannya dengan belajar menggunakan kemampuannya sendiri secara penuh. Strategi Cara Belajar Cepat akan memberikan “sarana usaha” untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan ini. Dan berikut ini penulis akan memaparkan lebih jauh beberapa strategi cara belajar cepat.
C. Strategi Cara Belajar Cepat
Strategi cara belajar cepat dalam Accelerated Learning merupakan paduan dari metode-metode yang dibagi menjadi enam langkah dasar yang dapat dingat dengan mudah dengan menggunakan singkatan M – A – S – T – E – R. Kata ini diciptakan oleh pelatih terkemuka Cara Belajar Cepat (CBC) Jayne Nicholl. Adapun pengertian dari M-A-S-T-E-R menurut Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl adalah sebagai berikut:
1. M adalah Motivating Your Mind (Memotivasi Pikiran)
Dalam memotivasi pikiran maka seseorang harus berada dalam keadaan pikiran yang “kaya akal”, Itu berarti harus dalam keadaan relaks, percaya diri dan termotivasi.
2. A adalah Aquiring The Information (Memperoleh Informasi)
Dalam belajar seseorang perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar subyek palajaran yang dipelajari melalui cara yang paling sesuai dengan pembelajaran inderawi yang disukai.
3. S adalah Searching Out the Meaning (Menyelidiki Makna)
Mengubah fakta ke dalam makna adalah unsur pokok dalam proses belajar. Menanamkan informasi pada memori mengharuskan seseorang untuk menyelidiki makna seutuhnya secara seksama dengan mengeksplorasi bahan subyek yang bersangkutan. Teori Delapan Kecerdasan dikemukakan oleh Gardner, yang secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
1) Kecerdasan Linguistik (bahasa), yaitu kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengann kata-kata atau bahasa.
2) Kecerdasan Logis-Matematis, adalah kemampuan berpikir (menalar) dan menghitung, berpikir logis dan sistematis.
3) Kecerdasan Visual-Spasial, adalah kemampuan berpikir menggunakan gambar, membayangkan berbagai hal pada mata pikiran.
4) Kecerdasan Musikal, adalah kemampuan mengubah atau menciptakan musik, dapat bernyanyi dengan baik, atau memahami dan mengapresiasi musik.
5) Kecerdasan Kinestetik–Tubuh, adalah kemampuan menggunakan tubuh secara terampil dalam memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemuka-kan gagasan dan emosi.
6) Kecerdasan Interpersonal (sosial), adalah kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian, memperhatikan motivasi dan tujuan mereka.
7) Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan manganalisis diri sendiri, mampu merenung dan menilai prestasi diri, serta mampu membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai.
8) Kecerdasan Naturalis, yaitu kemampuan mengenal flora dan fauna, melakukan pemilahan-pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif.
Dengan menggunakan semua jenis kecerdasan tersebut akan mendorong seseorang berpikir dalam cara baru, mampu menghidupkan informasi, menjadikannya mudah diingat, memungkinkan seseorang menginterpretasikan fakta, mengubahnya dari pengetahuan permukaan menjadi pemahaman mendalam, mengaitkan yang baru dengan yang sudah diketahui, membandingkan, menarik kesimpulan, dan menjadikan semua dapat digunakan dan bermakna bagi diri sendiri.
4. T adalah Triggering the Memory (Memicu Memori)
Memori menjadi bersifat menetap atau semestara, sangat tergantung pada bagaimana kekuatan informasi “didaftarkan” untuk pertama kalinya pada otak. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk belajar dengan cara melibatkan indra pendengaran, penglihatan, berbicara dan bekerja, serta yang melibatkan emosi-emosi positif. Semua faktor tersebut membuat memori menjadi kuat.
5. E adalah Exhibiting What You Know (Memamerkan Apa Yang Anda Ketahui).
Untuk mengetahui bahwa seseorang telah paham dengan apa yang dipelajarinya bisa dilakukan dengan beberapa teknik. Pertama, dengan menguji diri sendiri. Buktikan bahwa dia memang betul-betul telah mengetahui suatu subyek dengan pengetahuan yang mendalam, bukan hanya luarnya saja. Menguji diri harus menjadi penjabaran otomatis dan langsung atas kemampuan yang dimiliki. Ketika seseorang menjadikan uji diri sebagai bagian otomatis dari teknik belajar maka seseorang akan menjadi “lebih mampu melihat fakta” atas kesalahan yang mungkin dilakukan. Seseorang akan mulai mengerti bahwa kesalahan mempunyai peran cukup berarti dalam belajar. Kesalahan adalah umpan balik yang bermanfaat, kesalahan adalah batu loncatan, bukan penghalang. Yang harus dipikirkan adalah bukan seberapa banyak kesalahan yang dibuat, tetapi apa jenis kesalahan yang dilakukan. Kesalahan hanyalah terminal-terminal sementara di jalan menuju sukses. Evaluasi dari teman sebaya dan guru merupakan bagian penting dalam mencapai puncak pembelajaran, tetapi yang paling penting adalah evaluasi mandiri. Evaluasi mandiri merupakan metode berpikir yang tinggi, karena membutuhkan kemampuan refleksi, analisis, sintesis, dan menilai. Kedua, mempraktikkan apa yang dipelajari kepada teman atau sahabat. Jika seseorang bisa mengajarkan apa yang diketahuinya kepada orang lain, maka hal ini menunjukkan bahwa dia telah paham, dan pengetahuan itu tidak hanya diketahuinya, tapi juga dimilikinya. Ketiga, menggunakan apa yang telah dipelajari secara bebas dan berjarak dari lingkungan belajar. Karena itulah mengapa langkah “pamerkan apa yang diketahui” sangat penting. Menggunakan apa yang telah dipelajari dalam cara yang berbeda, meningkatkan, serta mengembangkannya adalah penguasaan yang sebenarnya. Keempat, mencari dukungan dari orang lain, baik itu orang tua, atau teman belajar. Melalui cara ini akan didapatkan umpan balik langsung tentang ketepatan dan keefektifan cara belajar yang digunakan serta cara menpresentasikannya. Selain itu juga akan mendapat sudut pandang yang berbeda atas subyek yang dipelajari.
6. R adalah Reflecting How You’ve Learned (Merefleksikan Bagaimana Anda Belajar)
Seseorang perlu merefleksikan pengalaman belajarnya, bukan hanya pada apa yang telah dipelajari, tetapi juga pada bagaimana mempelajarinya. Dalam langkah ini seseorang meneliti dan menguji cara belajarnya sendiri. Kemudian menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang terbaik untuk diri sendiri. Secara bertahap, seseorang akan dapat mengembangkan suatu pendekatan cara belajar yang paling sesuai dengan kemampuan dirinya. Langkah terakhir dalam rencana belajar ini adalah berhenti, kemudian merenungkan dan menanyakan pertanyaan ini pada diri sendiri: Bagaimana pembelajaran berlangsung? Bagaimana pembelajaran dapat berjalan lebih baik? Dan apa makna pentingnya bagi saya?
Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman belajar dapat membantu mengubah karang penghalang yang keras menjadi batu pijakan untuk melompat ke depan. Sekali bisa mempelajari kombinasi personal kecerdasan dan cara belajar yang disukai, maka potensi belajar akan terbuka lebar-lebar. Pemantuan diri, evaluasi diri dan introspeksi terus-menerus adalah karakteristik kunci yang harus dimiliki pembelajar yang punya motivasi diri.
Implikasi accelerated learning terhadap proses belajar mengajar di kelas meliputi tiga konsep dasar, yaitu konsep belajar mengajar, strategi pembelajaran, dan cara belajar siswa. Konsep belajar mengajar dalam accelerated learning menuntut adanya interaksi antara guru dan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Harus ada prakarsa dari guru terlebih dahulu untuk selanjutnya mendapat respon dari siswa. Jadi, antara konsep belajar dan konsep mengajar harus berjalan beriringan. Dalam strategi pembelajaran guru dituntut mampu merancang strategi-strategi yang dapat menjadikan proses belajar berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam cara belajarnya, siswa diminta mengaplikasikan metode belajar 6 langkah M-A-S-T-E-R pada setiap kegiatan belajar mengajar.
Demikianlah tadi Prinsip,konsep dan strategi Belajar Cepat yang dipostingkan oleh Drs. H. Hamruni, M.Si mengenai teknik yang dikembangkan dalam rangka peningkatan kualitas dan kompetensi guru untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga guru mampu memainkan peranya sebagai media profesional. Sebenarnya masih banyak strategi lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya meningkatkan hasil belajar melalui teknik pemberian tugas pekerjaan rumah, meningkatan Hasil Belajar melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwing, dan masih banyak lagi teknik-teknik asli yang dikembangkan oleh anak bangsa mapun teknik adopsi dari sumber-sumber negara lain) dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga sebuah sistem pendidikan mampu menghasilkan produk yang berkompeten.







BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Guru dikatakan sebagai media profesional dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena guru merupakan perantara yang menjembatani kualitas sumber daya manusia dengan perkembangan IPTEK melalui berbagai kompetensi,strategi,metode serta sitematika pengenalan dan penelaahan produk (siswa) yang akan dihasilkan dimasa yang akan datang sesuai dengan karakteristik dan pandangan hidup bangsa. Guru yang profesional bukan hanya sekedar alat transmisi kebudayaan, tetapi mentransformasikan kebudayaan itu ke arah budaya yang dinamis yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan, produktivitas yang tinggi dan kualitas karya yang dapat bersaing. Salah satu peran jalan untuk tercapainya hal tersebut adalah dengan peningkatan hasil belajar siswa.
B. Saran
Penulis mengharapkan semua komponen pendidikan yang terkait langsung mapun yang tidak langsung untuk dapat sadar dan memahami serta berupaya untuk dapat meningkatkan kualialitas sumber daya manusia di Indonesia dengan cara mengoptimalkan kualitas dan kuantitas pendidikan.











DAFTAR PUSTAKA

Artikel Pendidikan Network.Guru Dan Tanggung jawabnya. Diposting di http://e-pendidikan.net/ . 08 Desember 2010.

Bandura. Motivasi Belajar dan Teori Perilaku. Diposting di http://motivasibelajar.wordpress.com/. 08 Desember 2010.

Degei, Yermias. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pengajar .Diposting di http://pendidikanpapua.blogspot.com/. 08 Desember 2010.

Hamruni. Meningkatkan Kemampuan dan Kecepatan Belajar. Diposting di http://uin-suka.info/. 08 Desember 2010.

Mansyur. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar anak. Diposting di http://www.e-dukasi.net/. 08 Desember 2010.

Maya Sofiana,Dian. Profesionalisme Guru dan Hubungannya Dengan Prestasi Belajar Siswa di MTS Al-Jamiliah Tegallega Cidolog Sukabumi. Diposting di http://www.scribd.com/. 08 Desember 2010.

Oeda. Profesionalisme. Diposting di http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/tarbiyah/25 Desember 2008. 08 Desember 2010.

Rosmilawati. Profesionalime Guru. Diposting di http--www_etyj_ru-script_js-script - Radar Banjarmasin Online. Motivasibelajar. 08 Desember 2010.

Test Standard and Teacher Made Tests

Test Standard and Teacher Made Tests

1. Definition of standard test
Ability test consists of two kinds of aptitude tests and achievement tests. Both kinds of tests using the count and testing of reading skills. Both tests have been used to predict the outcome for the future, though in general if we use the appraisal to see what achievement tests which have been obtained after the student (tryer) were given a lesson.
The procedure used to determine the contents of the test achievement also slightly different from that used during the preparation of aptitude tests. In the learning achievement test preparation efforts are used to determine the knowledge and skills that are taught at various levels of education and test items intended for assessment of these materials.
2. Standard achievement test
Among the achievement tests used in schools there is called standard achievement tests. Standard is a degree of level of requirement, excellence or Attainment. The Standards for students is a level of ability to be held for a particular program. Perhaps the standard for a course different from A college and B college. So this standard can be made hard or soft in accordance with having wisdom.
The procedures used to develop standardized tests for achievement tests by directly grown from a test used in the classroom. While the specifications used to determine the content of the aptitude tests are usually based on job analysis / job or task analysis which is a candidate for the job demands even consider the properties that exist in humans and is usually taken in a society not based curriculum.
The term 'standard' in testing meant that all students answered the same questions of a large number of questions is done by following the same instructions and within limits the same time. Thus it was as if there is standard or measure in order to obtain a standard appearance and the appearance of other groups can be compared with the performance of the standard group.
For performance patterned after standard tests of achievement now (which is) carried out uniformly, cultivated in conditions that are uniform, whether it is given to students individually and the students has performance execution as a member of a team.
Prepare of standard tests are always seeking for score very objective system to obtain high reliability.
3. Comparison between standardized tests with teacher-made tests
Test Standards Teacher Made Tests
1. Based on the material and the general purpose of the schools throughout the country. 1. Based on the material and specific objectives formulated by the teacher for her own class
2. Covers broad aspects and the knowledge or skill with only a few test items for each skill or topic. 2. Can happen only covers a narrow knowledge or skills.
3. Compiled by the completeness professor, critic, editor, grain test. 3. Usually prepared by the teacher with little or no help from others / experts
4. Using the test items that have been tested, analyzed and revised before becoming a test 4. Rarely use test items that have been tested, analyzed and revised
5. Having the high reliability 5. Have medium or low reliability
6. It is possible to use the norm for the entire country 6. Limited to a certain class of group norms


To develop standardized tests, it takes a long time. Standard test procedure is the preparation, testing, analysis, revision and editing. This activity takes a long time.
4. Usefulness of standardized tests
In brief, to put forward the use of standardized tests is if you want to make comparisons and if many people will be entering a school but no available data about this candidate.
Uses standard tests are:
a. Comparing learning achievement with innate individual or group
b. Comparing levels of student achievement in the skills in various fields of study for individuals or groups.
c. Comparing student achievement between different schools or classes.
d. Studying the development of students within a certain time period.
5. Uses teacher-made tests
Uses teacher-made tests are:
a. To determine how well students have mastered the lesson materials are provided within a certain time
b. To determine whether something objective has been achieved.
c. To obtain a value.
Furthermore, both standardized tests and teacher-made ts recommended used if the results are used to:
a. Hold a diagnosis of disability students.
b. Determine where students in a class or group.
c. Selecting students for special programs.
6. Completeness of standardized tests
A test that has been standardized and it can be referred to as standardized tests, usually equipped with a manual. This manual contains descriptions that need and describes the implementation, score, and make interpretations.
Broadly speaking, this standard test manual includes:
a. The characteristics of the test, for example, mention the level of validity, the level reliability and so forth.
b. The purpose and benefits and tests, for example, mentioned to whom the test is given and for what purpose.
c. Process on matters relating to the sample, sample size, sampling techniques and what groups are taken as samples (sample characteristics).
d. Instructions on how to carry out tests, for example, carried out by oral or written, time spent working on each part, may be least tryer out when you finish it and so do the problems.
e. Instructions on how to give score, for example to some every score each question / unit, using a system of punishment or not, how do I calculate the final value and so forth.
f. Instructions for interpreting the results, eg.
o That's right all these numbers up so suitable for the post of head of section.
o That's right all these numbers only, suitable for the post of teachers and so on
g. Other suggestions, such as who must be supervisor, what if there are no candidates who reach a certain score and so forth.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

tes standar dan tes buatan guru - isi

Test standaar dan tes buatan guru
1. Pengertian tes standar
Tes kemampuan terdiri atas dua macam yaitu tes bakat dan tes prestasi. Kedua macam tes ini menggunakan hitungan-htungan dan menguji tentang keterampilan membaca. Kedua tes ini telah digunakan untuk meramalkan hasil untuk masa yang akan datang, walaupun pada umumnya jika kita menggunakan tes prestasi penilai melihat apa yang telah diperoleh setelah siswa (tercoba) itu diberi suatu pelajaran.
Prosedur yang digunakan untuk menentukan isi dari tes psrestasi juga sedikit berbeda dengan yang digunakan pada waktu penyusunan tes bakat. Di dalam penyusunan tes prestasi belajar usaha-usaha digunakan untuk menentukan pengetahuan dan keterampilan yang sudah diajarkan di berbagai tingkat pendidikan dan butir-butir tes diperuntukkan bagi penilaian materi-materi ini.
2. Tes prestasi standar
Di antara tes prestasi yang digunakan di sekolah ada yang dinamakan tes prestasi standar. Standar adalah a degree of level of requirement, excellence or attainment. Standar untuk siswa merupakan suatu tingkat kemampuan yang harus dimiliki bagi suatu program tertentu. Mungkin standar bagi suatu kursus A berbeda dengan kursus B. Jadi standar ini dapat dibuat keras atau lunak sesuai dengan yang mempunyai kebijaksanaan.
Prosedur yang digunakan untuk menyusun tes standar untuk tes prestasi melalui secara langsung yang ditumbuhkan dari tes yang digunakan di kelas. Sedangkan spesifikasi yang digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya didasarkan atas analisa jabatan/ job atau analisis tugas yang merupakan tuntutan calon pekerjaannya bahkan juga mempertimbangkan sifat-sifat yang ada pada manusia dan biasanya diambil dalam masyarakat tidak berdasar kurikulum.
Istilah ‘standar” dalam tes dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab pertaanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan dikerjakan dengan mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula. Dengan demikian maka seolah-olah ada sutau standar atau ukuran sehingga diperoleh satu standar penampilan dan penampilan kelompok lain dapat dibandingkan dengan penampilan kelompok standar tersebut.
Tes standar dipolakan untukpenampilan prestasi sekarang (yang ada) yang dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu diberikan kepada siswa dalm pelaksanaan perseorangan maupun siswwa sebagai anggota dari suatu kelompok.
Penyusunan tes standar selalu mengusahakan agar sistem skoringnya sangat objektif sehingga dapat diperoleh reliabilitas yang tinggi.
3. Perbandingan antara tes standar dengan tes buatan guru
Tes Standar Tes Buatan Guru
1. Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh negara. 1) Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri
2. Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topik. 2) Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
3. Disusun dengan kelengkapan sataf profesor, pembahas, editor, butir tes. 3) Biasanya disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain/ tenaga ahli
4. Menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes 4) Jarang menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi
5. Mempunyai reliabilitas yang tinggi 5) Mempunyai reliabilitas sedang atau rendah
6. Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh negara 6) Norma kelompok terbatas kelas tertentu

Untuk menyusun tes standar, dibutuhkan waktu yang lama. Prosedur tes standar adalah penyusunan, uji coba, analisis, revisi dan edit. Kegiatan ini membutuhkan waktu yang lama.
4. Kegunaan tes standar
Secara singkat dapat dikemukakan kegunaan tes standar adalah jika ingin membuat perbandingan dan jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia data tentang calon ini.
Kegunaan tes standar adalah:
a. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau kelompok
b. Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai bidang studi untuk individu atau kelompok.
c. Membandingkan prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas.
d. Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode waktu tertentu.
5. Kegunaan tes buatan guru
Kegunaan tes buatan guru adalah:
a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu
b. Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.
c. Untuk memperoleh suatu nilai.
Selanjutnya baik tes standar dan ts buatan guru dianjurkan dipakai jika hasilnya digunakan untuk:
a) Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa.
b) Menentukan tempat siswa dalam suatu kelas atau kelompok.
c) Memilih siswa untuk program-program khusus.
6. Kelengkapan tes standar
Sebuah tes yang telah distandardisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan yang perlu dan menjelaskan tentang pelaksanaan, menskor, dan mengadakan interpretasi.
Secara garis besar manual tes standar ini memuat:
a) Ciri- ciri mengenai tes, misalnya menyebutkan tingkat validitas, tingkat reliabiliotas dan sebagainya.
b) Tujuan serta keuntungan-keuntungan dar tes, misalnya disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan apa.
c) Proses mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sampel, besarnya sampel, teknik sampling dan kelompok mana yang diambil sebagai sampel (sifat sampel).
d) Petunju-petunjuk tentang cara melaksanakan tes, misalnya dilaksanakan dengan lisan atau tertulis, waktu yang digunakan untuk mengerjakan setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai mengerjakan soal itu dan sebagainya.
e) Petunjuk-petunjuk bagaimana cara menskor, misalnya untuk beberapa skor tiaap-tiap soal/ unit, menggunakan sistem hukuman atau tidak, bagaimana cara menghitung nilai akhir dan sebagainya.
f) Petunjuk-petunjuk untuk menginterpretasikan hasil, misalnya
 Betul nomor sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi
 Betul nomor sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya
g) Saran-saran lain, misalnya siapa harusmenjadi pengawas, bagaimana seandainya tidak ada calon yang mencapai skor tertentu dan sebagainya.

tes standar dan tes buatan guru bab1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bahkan tidak terbatas oleh dimensi ruang dan waktu. Hal ini disebabkan semakin cepatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh manusia. Dalam kaitan ini pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, karena pendidikan yang berkualitas merupakan cermin kemajuan dan kecerdasan suatu bangsa sebagai landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan di Indonesia ditujukan dan di arahkan kepada perwujudan cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, GBHN sebagai landasan opersional pembangunan nasional menyatakan bahwa pembangunan bangsa diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia agar semakin maju dan mandiri.
Menurut Undang-Undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan:
“Pasal 4 menyatakan setiap orang mempunyai hak yang sama dlam memperoleh derajat kesehatan dan pasal 5 menyatakan: setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perortangan, keluarga dan lingkungannya. Kemudian pada pasal 8: pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, bagi yang kurang mampu tetap terjamin pada pasal 9 tercantum: pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang tersebut terlihat adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara pemerintah dan masyarakat untuk, meningkatkan mutu lingkungan”

Dalam meningkatkan mutu dan kesehatan lingkungan, maka salah satu yang memegang peranan penting adalah tingkat perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap sanitasi lingkungan. Sanitasi ingkungan adalah bagian dari kesehatan lingkungan yang mencakup tentang pembuangan sampah, limbah, pemenuhan kebutuhan air bersih dan persoalan jamban masyarakat. Jika pemerintah dan masyarakat tetap menjaga dan memelihara sanitasi lingkungan yang ada di sekirtarnya, maka akan berdampak terhadap tingkat kesehatan lingkungan dan tingkat kesehatan masyarakat itu sendiri.
Selanjutnya dalam Undang-undang No.23. tahun 1997 tentang ketentuaan pokok pengelolaan lingkungan hidup:
“Pada pasal 5 tercantum: (1) setiap orang mempunyai hak atas lingkungan yang baik dan sehat, (2) setiap orrang mempunyai hal atas informaasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dan pengelolaan lingkungan, (3) setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka rangka pengelolaanb lingkungan hidup sesuai dengan perundang-undangan yag berlaku. Pada pasal 6 tercantum: (1) setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungaan hidup. Sedangkan pasal 10 dinyatakan bahwwa dalam rangka pengelolaan lingkungsn hidup pemerintah berkewajiban: ayat (b) mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, (c) mewujudkan , menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan”

Perkembangan industri berjalan dengan cepatnya di Indonesia. Teknologi modern banyak digunakan untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya, besama dengan kemajuan pembangunan, perkembangan industri, konsekuensinya terjadi pula perubahan secara nyata, yang tidak jarang menimbulkan efek yang tidak menguntukngkan bagi kelestarian lingkungan. Masalah lingkungan hidup ditimbulkan oleh perbuatan manusia yang tidak memperhatikan kelestarian daya dukung dari alam lingkungannya. Sebenarnya masalah lingkungan yang dihadapi di Indonesia pada umumnya adalah masalah perubahan konsep mental manusia Indonesia, yang mungkin tanpa disadari telah menjadi manusia perusak lingkungan sendiri. Perubahan konsep mental manusia tidak dapat berjalan atau berlangsung dalam satu hari, akan tetapi memerlukan waktu yang relatif panjang. Salah satu usaha untuk mempercepat perubahan itu adalah melalui pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat Indonesia sedini mungkin, baik melalui pendidikan formal maupun non formal (Munandar, dkk, 1996).
Berkaitan dengan aspek lingkungan hidup, penduduk kota ternyata merupakan pemakai sumber daya yang sangat rakus. Dengan gaya hidup yang bervariasi mereka mengkonsumsi sumber daya lebih dari sekedar memenuhi kebutuhannya. Akibatnya hampir seluruh kota mengalami masalah yang berhubungan dengan pencemaaran udara, sungai, dan tanah, serta masalah sampah rumah tangga yang banyak mengganggu kualitas lingkungan perkotaan (samlawi, 1997).
Fenomena seperti di atas juga terjadi di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Kecamatan Bontoa adalah slah satu Kecamatan di Kabupaten Maros yang terletak pada bagian utara kabupaten maros dan berbatasn dengan kabupaten Pangkep. Masyarakatnya memiliki pekerjaan beragam, sehingga di dalam interaksi sosialnya dapat menimbulkan berbagai macam masalah lingkungan serta perkembangan kehidupan yang beragam di warganya. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk di Kecamatan ini selain memperlihatkan kondisi yang positif, terlihat juga aspek negatif yang berpengaruh terhadap sanitasi lingkungan, diantaranya sarana air bersih yang terbatas, pembuangan sampah di sembarang tempat, air bersih yang terbatas, pembuangan sampah di sembarang tempat, air limbah yang kurang terkendali dan tidak semua masyarakat memiliki jamban, sehingga pembuangan tinja yang kadang-kadang bukan pada tempatnya, serta pembuangan rumah yang kurang memperhatikan penataan lingkungan. Semua ini adalah merupakan tindakan masyarakat yang tidak memahami akan pentingnya arti sanitasi lingkungan.
Mengingat pentingnya menjaga dan memelihara sanitasi lingkungan yang merupakan tanggung jawab pemerintah dan juga masyarakat, sehingga dengan melihat fenomena yang terjadi di Kecamatan bontoa kabupaten Maros, maka penulis sangat tertarik untuk melaksanakan penelitian sanitasi lingkungan di kecmatan tersebut dengan alasan belum ada peneliti yang pernah meneliti tentang hal tersebut dan juga untuk mengetahui tentang faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi keadaan sanitasi lingkungan di kecamatan ini tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dari fenomena dan gambaran tersebut di atas untuk memenuhi agar sanitasi lingkungan di Kecamatan bonta dan terpelihara, maka penulis akan mencoba untuk mengadakan penelitian daklam bentuk tesis yanng berjudul : Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku sanitasi lingkungan masyarakat Kecamatan Bontoa kabupaten maros.