1. Komponen peredaaran darah: pembuluh darah, jantung dan darah
Darah membawa bahan-bahan terlarut – terutama oksigen dan bahan-bahan bergizi – serta berbagai hormon, enzim, garam, dan vitamin. Darah mengangkat produk-produk buangan, termasuk karbon dioksida terlarut dan panas.
Sel darah merah mengangkut oksigen. Oksigen terikat pada hemoglobin, besi yang mengandung molekul protein sel darah merah. Tiap molekul hemoglobin mengandung empat atom besi, yang menyatukan secara longgar dan dapat dibalik dengan empat molekul oksigen. Molekul-molekul hemoglobin dapat bereaksi secara serempak dengan oksigen dan karbon dioksida. Hemoglobin memiliki afinitas karbon monoksida (CO) yang tinggi, yang menggunakan ruang bila tidak digunakan oleh oksigen; sifat ini menjelaskan toksisitas CO.
2. Perbedaan peredaran darah sistemik dan paru:
Peredarah darah sistemik Peredaran darah paru
peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Peredaran darah besar dimulai dari bilik kiri jantung menuju ke tubuh bagian atas dan bagian bawah dengan membawa oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Selanjutnya, darah masuk kembali ke jantung melalui serambi kanan dengan membawa karbon dioksida.
Pada sistem peredaran darah besar, ada suatu sistem peredaran darah yang disebut sistem porta hepatica. Dalam sistem porta ini, sebelum darah kembali ke jantung darah terlebih dahulu masuk ke dalam hati untuk dibersihkan dari racun-racun yang diserap oleh usus halus. Selanjutnya, darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena).
peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Peredaran darah kecil dimulai dari bilik kanan jantung, mengangkut karbon dioksida menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Itulah sebabnya darah yang berasal dari paru-paru kanan dan kiri kaya akan oksigen. Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui serambi kiri.
3. Persyarafan jantung
PERSARAFAN JANTUNG
A. Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan saraf autonom yang disebut pleksus cardiacus yang terletak di bawah arcus aortae. Saraf simpatis berasal dari bagian servikal dan torakal dari pleksus simpatik dan persarafan parasimpatis berasal dari nervus vagus.
B. Serabut-serabut postganglionik simpatis berakhir di nodus sinuatrial, nodus atrioventrikularis, serabut-serabut otot jantung, dan arteri koronaria.perangsangan serabut-serabut ini menghasilkan akselerasi kerja otot jantung, meningkatnya daya kontraksi otot jantung, dan dilatasi arteri koronaria.
C. Serabut-serabut postganglionik parasimpatis berakhir pada nodus sinuatrial, nodus AV, dan arteri koronaria. Perangsangan saraf parasimpatis mengakibatkan berkurangnya denyut dan daya kontraksi jantung serta konstriksi arteri koronaria.
D. Serabut-serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatis membawa impuls saraf nyeri apabila suplai darah ke miokardium terganggu. Serabut-serabut yang berjalan bersama nervus vagus ini mempunyai peranan dalam refleks kardiovaskular.
E. Persarafan jantung berasal dari pleksus cardiacus: anyaman saraf pada permukaan bawah lengkung aorta. Anyaman saraf terdiri dari:
Saraf simpatik dari truncus simpatikus, mempercepat kerja jantung
Saraf parasimpatik dari nervus vagus, memperlambat kerja jantung
Plexus cardiacus 2 pleksus, yaitu (1) Pleksus cardiacus profundus (di daerah dekat bifurcation trachea) yang berasal dari nervus vagus kanan dan kiri; (2) Pleksus cardiacus superficial (pada arkus aorta) yang berasal dari trunkus simpatikus dan dari nervus vagus kanan dan kiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar